Kamis, 18 April 2013

Ujian Gagal Nasional



Ujian Gagal Nasional
Ujian Gagal Nasional, Mungkin ini yang bisa admin katakan untukUjian Nasional 2013 tahun ini. Terjadi banyak karut marut dalam pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung pada hari pertama. Sampai-sampai Kemendiknas melakukan Konferensi Pers atas huru-hara pelaksanaan UN hari ini, dengan dua point penting pada pertemuan pers tersebut yaitu : 
  1. Evaluasi kinerja Kemendiknas 
  2. Keterlambatan UN di Indonesia Bagian Tengah.
Sempat juga beberapa media memprovokasi agar Mentri Pendidikan Bapak M Nuh segera mengundurkan diri akibat pelaksanaan UN yang ditunda di beberapa daerah yang belum pernah terjadi  sepanjang Ujian Nasional di Indonesia di lakukan. Hal ini dapat dilihat pada wawancara di salah satu media televisi yang melakukan wawancara interaktif dan menghadirkan anggota DPR RI komisi X dan Forum Wali Murid Makassar Yusuf Gunco. Dengan mengahabiskan dana sebesar 94,8 miliar program tahunan Kemendiknas bukan semakin meningkat bahkan terpuruk betul-betul disebut Ujian Gagal Nasional. 

Ujian Gagal Nasional karena dilaksanakan bukan secara serentak di Indonesia ada 11 Provinsi di Indonesia bagian tengah yang tertunda pelaksanaan UN karena keterlambatan soal UN. Ditambah lagi pelaksanaan UN di beberapa daerah yang hari ini berlangsung pun mengalami banyak permasalahan, misalnya di Sumatera Utara  ada sekitar 521 Sekolah di 30 Daerah di Sumut Gagal UN karena Ketiadaan Lembar Soal. itu yang terdata oleh dinas Pendidikan Sumatera Utara. Padahal masih banyak lagi dilapangan permasalahan UN yang tidak terupdate oleh media.

Agenda tahunan Kemendiknas ini merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah Ujian Nasional di Indonesia. Salah satu yang menjadi sebab gagalnya Ujian Nasional tahun ini akibat sampai 11 Provinsi mengalami penundaan. Sampai-sampai Presiden SBY menugaskan agar dilakukan investigasi penyebab terjadinya penundaan pelaksanaan UN di 11 provinsi tersebut. Masing-masing 'pelaksana' Ujian Nasional menuding pihak lain yang bertanggunjawab. Kemendiknas menuding Pihak percetakan yaitu PT Ghalia tidak mampu melaksanakan tugasnya sedangkan pihak PT Ghalia sendiri menuding bahwa soal yang seharusnya sampai 60 hari kerja sampai kepada mereka 25 hari kerja. Semua pihak saling menyalahkan dan lempar tanggungjawab. Sampai kapan kita memiliki sistem yang betul-betul memperjuangkan bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar